Selasa, 13 Januari 2009

Berita Duka


Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

Telah berpulang ke Rachmatullah:

Hj Rr Rohaya binti Supandi
(Ibu Soejono)
Lahir: 19 Juli 1937

Pada hari Rabu 14 Januari 2009, pukul 01.00 WIB, di Rumah Sakit Pluit, Jakarta Utara.

Jenazah akan dikebumikan pada siang ba'da Zhuhur, di Pemakaman Umum Tanah Kusir.

Kita do'akan agar segala amal beliau diterima Allah SWT. Amien
Rumah duka: Komplek PLN Pluit, Karang Molek III/5 - Muara Karang, Jakarta Utara.

Hadir dalam pemakaman yang dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB, anggota Paguyuban Riam Kanan Jakarta Bp & Ibu Andoyo dan mantan Direktur Pembangunan PLN Ir Alam Chusranie.
Menurut keterangan beberapa rekan PLN tetangga beliau, sehari sebelumnya Ibu Soejono masih mengikuti arisan RW dan mengeluh sakit perut. Tengah malam pembantu beliau mengetuk rumah tetangga (kebetulan Ketua RT) dan minta tolong agar beliau diantar ke Rumah Sakit karena merasa kurang enak badan. Sesudah dipanggilkan Taxi, beliau diantar ke Rumah Sakit Pluit dan setibanya di Rumah Sakit, Dokter Rumah Sakit menyatakan bahwa beliau sudah meninggal.
Perlu diketahui bahwa Ibu Soejono tidak pernah terdengar sakit yang serius. Beliau tinggal seorang diri di rumah beliau di Muara Karang dan hanya ditemani seorang pembantu, sedang anak-anaknya tinggal terpisah di Depok dan Bandung, Jawa Barat serta di Pontianak, Kalimantan Barat.
Almarhumah semasa hidupnya sangat aktif di organisasi kewanitaan seperti Dharma Wanita, IWPLN dan PKK. Beliau selalu berpenampilan rapi, serasi dan necis. Ramah kepada semua orang, sehingga dikenal luas di kalangan PLN dan warga sekitar. Terlihat dari para pengantar ke Pemakaman yang cukup banyak dari kalangan keluarga dan handai taulan.
Sebelum dibawa ke Pemakaman, jenazah telah disholatkan di rumah duka. Semula akan disholatkan di Mesjid Muara Karang, namun urung karena Mesjid terkena banjir.
Meskipun sejak malam dan pagi hari Jakarta diguyur hujan, pada saat pemakaman matahari bersinar dan awan tipis menggantung di langit. Suasana haru sangat terasa di kalangan keluarga dan handai taulan.

(Foto pemakaman kiriman Bp A. Andoyo)


Minggu, 11 Januari 2009

Berita Paguyuban

Berita Paguyuban Jakarta.

Pertemuan rutin dua bulanan Paguyuban Riam Kanan di Jakarta telah dilaksanakan pada hari Minggu 11 Januari 2009 yl bertempat di rumah Bapak Yono Haryono, di Jl Mangga II No 18, Kebagusan - Jakarta Selatan.

Hadir dalam pertemuan tersebut Bp & Ibu Andoyo, Bp & Ibu Soekardi, Bp & Ibu Masduki, Bp & Ibu Syarifin, Bp & Ibu Djoko Soesanto, Bp & Ibu Delta Kaot, Ibu Soedarso, Ibu Toesiran, Ibu Muchjidin dan Bp & Ibu Faridhan. Yang berhalangan hadir adalah Bp & Ibu Misdar, Bp & Ibu Ali Ishak Ohorella, Ibu Soejono, Ibu Soerodjo, Bp Soekojo, Ibu Harry Poernomo dan Ibu Moedjiati Koesno.

Dalam pertemuan tersebut diceritakan kunjungan Bp Andoyo dan Bp Faridhan ke Temanggung (masing-masing pada Minggu 28 Des 2008 dan Sabtu 27 Desember 2008) untuk menengok Bp Soeminto yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Djojonegoro, Temanggung. Pada saat kunjungan, nampak Bp Soeminto sudah berangsur sembuh. Kita do'akan agar beliau kembali sehat seperti sediakala.


Menurut keterangan Ibu Soeminto kepada Bp Andoyo, telah datang menjenguk anggota Paguyuban Riam Kanan Jawa Tengah antara lain Bp Soebrodjol pada hari Minggu pagi tanggal 28 Desember 2009.
Pertemuan Paguyuban Riam Kanan Jakarta berikutnya ditetapkan pada hari Minggu tanggal 22 Maret 2009 di rumah Ibu Muchjidin, di daerah Cimanggis.





Berita Paguyuban Banjarbaru

Telah diterima email dari anggota Paguyuban Riam Kanan di banjar baru tanggal 9 Januari 2009, sebagai berikut:

Bapak A.Faridhan Yth. Assalamualaikum wrwb.
Betul Pak, photo saya ada termuat di situs www.riamkanan.com bersama rekan2 yang kebetulan sebagian telah mendahului kita. Kami sekeluarga sejak 1973 bermukim di Banjarbaru sampai dengan sekarang. Sejak di phk dari Project PLTA th '73 yang lalu sampai dengan sekarang kami berwiraswasta di bidang perbaikan electronics yang sekarang hanya khusus menerima perbaikan Music Keyboards dan Alhamdulillah sekedar untuk bertahan hidup.Anak saya sisa yang bungsu yang masih kuliah di Banjarmasin, sedang kakak2nya Alhamdulillah sudah pada bekerja meskipun di perusahaan swasta. Saya ingat dulu Pak Faridhan yang membidani Siaran Radio Riam Kanan dimana saya juga ikut berpartisipasi bersama Sdr. Ridwan, Sdr. Utamadi dll.
Di situs www.riamkanan.com ada photo yang namanya kosong berlatar belakang Bulldozer Shovel dan bersebelahan dengan photo sdr.Sri Wibowo kalau tidak salah itu adalah Sdr.Prasetio Widodo yang sekarang tinggal di Banjarmasin, sedang yans satunya berlatar belakang Hino saya tidak ingat lagi, maklum Pak ingatan saya sudah digerogoti usia.


T
erima kasih Pak Faridhan, maaf kami hanya bisa bersilaturahmi melalui email saja, mudahan kalau Allah SWT mengizinkan kita bisa bertemu di Semarang tahun ini.
Salam untuk keluarga semuanya. Wassalam.
Sudja'i Jl. Rambai Tengah 34 Banjarbaru.


Ket Gambar:
Bpk Roezhary sedang memberikan sambutan dalam pertemuan Paguyuban Riam Kanan di Banjarbaru. Di samping kanan tampak Bpk Muhillah.

Senin, 29 Desember 2008

Menengok Pak Soeminto di Temanggung





Pada hari Kamis 25 Desember 2008, bertepatan dengan hari libur Natal, Pak Andoyo mengirim pesan singkat (sms) bahwa Pak Soeminto masuk rumah sakit di Temanggung. Kebetulan malam harinya saya berserta isteri dan seorang anak berangkat ke Pemalang untuk keperluan keluarga. Adik saya tinggal di Pemalang dan isterinya baru menjalani bedah batu ginjal di Semarang, dan sekarang sedang dalam rawat jalan. Dengan menggunakan jasa mobil Travel, kami berangkat dan tiba di Pemalang subuh hari Jum'at 26 Desember 2008.
Karena jarak Pemalang ke Temanggung hanya kl 120 km, maka saya coba mendapatkan informasi tentang kendaraan menuju Temanggung. Dengan bis menuju Semarang, kita bisa turun di Weleri dan berganti bis menuju ke Wonosobo dan turun di Parakan. Dari Parakan bisa menggunakan kendaraan umum menuju Temanggung.
Mengingat kemungkinan adanya kesulitan mendapatkan bis pada waktu yang diinginkan, akhirnya saya putuskan menggunakan jasa mobil Travel jurusan Pemalang - Jogjakarta, dan turun di Temanggung. Berangkat dari Pemalang pukul 08.00 hari Sabtu 27 Desember 2008 dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah Djojonegoro pukul 12.30.
Sesuai penjelasan ibu Soeminto melalui sms, bapak dirawat di Paviliun Aster no 8. Saya tiba diruangan Aster no 8 pukul 12.45, karena lokasi paviliun berada di bangunan ujung Rumah Sakit. Waktu masuk ruangan, nampak pak Soeminto sedang makan siang didampingi ibu.
Menurut bu Soeminto, bapak masuk Rumah Sakit hari Rabu 24 Desember 2008 dengan keluhan pusing. Sejak pindah dari Jakarta pada akhir Agustus 2007, ini adalah yang ke lima kalinya masuk Rumah Sakit dengan berbagai keluhan. Alhamdulillah kondisi beliau sudah berangsur membaik, meskipun kadang-kadang masih terasa pusing. Belum selesai makan, pak Soeminto berbaring lagi karena merasa agak pusing.
Sesudah berbincang kurang lebih tiga perempat jam, saya mohon diri karena sudah pesan mobil Travel dari Jogjakarta menuju Pemalang yang akan menjemput di depan Rumah Sakit pada pukul 14.00.
Bapak Soeminto kirim salam kepada semua anggota Paguyuban Riam Kanan, dan mohon didoakan agar cepat sembuh. Saya beritahukan pada bapak dan ibu Soieminto bahwa foto beliau dapat diakses di internet minggu depan. Saya tiba di Pemalang pukul 18.00 di tengah guyuran hujan lebat.
Selanjutnya menurut kabar dari Pak Andoyo, beliau juga menjenguk Pak Soeminto di Rumah Sakit pada hari Minggu 28 Desember 2008 sore. Menurut keterangan Ibu Soeminto kepada pak Andoyo, dari Paguyuban Jawa Tengah telah datang menjenguk di pagi hari Minggu tsb, yaitu Pak Soebrodjol, Pak Soetrisno dan dua rekan lainnya
Namun dari keterangan Pak Soetrisno melalui sms, yang datang menjenguk adalah Pak Soebrodjol beserta rekan Ishak, Sargi dan Saimin. Pak Soetrisno urung ikut serta karena gangguan asam urat.

Senin, 22 Desember 2008

Almanak 2009







Almanak 2009, silahkan download atau copy, selanjutnya print.
Bila menggunakan Printer berwarna, akan lebih bagus.

Kamis, 11 Desember 2008

Permukaan waduk hampir mencapai level banjir





Salah satu kejadian penting adalah naiknya air waduk Riam Kanan pada akhir bulan Juni 2006 karena intensitas hujan yang tinggi di daerah hulu.
Seperti diketahui luas tangkapan air hujan (catchment area) adalah 1,043 km2, dan luas waduk 92 km2 (lihat foto aerial daerah waduk). Pada tanggal 16 Juni ketinggian air waduk sudah mencapai elevasi 60.0 m, dan mulai tanggal 26 Juni meningkat tajam mencapai EL 62.4 m pada 27 Juni pukul 01.30 WIT. Ketinggian air tersebut bertahan selama 3 jam, kemudian turun secara bertahap menjadi El 60.0 m selama 18 hari, sampai tanggal 15 Juli 2006.
Emergency Spillway merupakan saluran pembuangan air waduk melalui perbukitan di sebelah kiri bendungan (dari arah waduk) dan didesain untuk keadaan darurat bila ketinggian muka mencapai EL 63.0 yaitu permukaan air yang dikategorikan sebagai muka air banjir. Dengan ketinggian 60 cm di bawah permukaan air banjir, maka sebagian kawasan emergency Spillway sudah mulai terkikis. Sejumlah rumah di daerah waduk yang dibangun pada ketinggian kurang dari elevasi 62.00 terendam.
Sementara itu Service Spillway sebagai saluran pembuangan air waduk beroperasi bila level air mencapai EL 57 m, dengan kecepatan pembuangan 500 m3/detik. Jumlah air yang disalurkan selama 18 hari diperkirakan mencapai 750 juta meter kubik. Bandingkan dengan kapasitas penyimpanan air terbesar (gross) 1,200 juta m3, dan kapasitas penyimpanan air effektif 600 juta m3.
Secara umum tidak terjadi kerusakan berarti pada bangunan induk bendungan, namun pinggiran sungai di daerah tailrace tergerus dan perlu diperbaiki dengan memasang turap. Di daerah emergency Spillway juga perlu diadakan perataan tanah dan pembuangan lumpur, sehingga tidak mengganggu lalu lintas bagi warga yang berdiam disekitarnya.

Video dan foto dikirimkan oleh Bpk Muhlison Raharjo, karyawan PLN Sektor Barito. Gambar aerial daerah waduk diperoleh dari Google Earth, Desember 2008.


Selasa, 25 November 2008

Rabu, 12 November 2008

Heavy Equipment Operators


Operator Alat Berat di Riam Kanan


Operator Bulldozer, dari kiri: M. Syachroni, Soepartono A., Harijono Arifin

Operator Hino-Dumptruck Munaim dan Tugiman

Operator Dozer Shovel Prasetio Widodo, Hino Dumptruck: Sri Wibowo

Operator Bulldozer Kusni S. dan Muhadi

Operator Hino ....................., Backhoe : Ngatiran, Crawler Shovel : D. Santoso

Operator Truck-crane: Suparjo, Backhoe: Syamsul Hadi, Shovel: Karni S.

Dari kiri, belakang: Sukilan, Harijono A.S., Hari Wibowo, Sudarmadji, A. Wahjudi
depan: Mardiono W., M. Yasin, Suleman P.S., Oeripto M.B., M. Sjahroni

Dari kiri, belakang: Wariso, Mansjur, Nursjam Will, Demak D., Sjamsudin
depan: Surjadi, Sumardjo, Sri Wibowo, A. Sudarman, M. Djauhari

Dari kiri, belakang: Suranto, M. Kasdu, Suwandi, Lasimin, Jamari
depan: Kusen, Muljono, Sutrisno W., Harijono Arifin, Sumarso

Dari kiri, belakang: Tugiman, Yusri A., Herman M., Pramugi, Samad
depan: Sudjiono, M. Sukadi, T. Sumarno, Muhadi, Pramono.

Dari kiri, belakang: Dasar, Suwito Adi, Sjamsulhadi, Pattah, Karni
depan: Ismaun, Budiman, M. Kasrijanto, Waras S., Slamet.


Dari kiri, belakang: Poniman, Munaim, Kusaeni, Hidajat W., Sutamsi
depan: Kurnain, Sukarman, Sumardiono, Karmidi, Kadarno.

Dari kiri, belakang: Aspul Anwar, L. Sukirno, Supartono Ds., Sugito, Moch. Mansjur
depan: Supartono, Manir W., M. Chudori, Satuwin, S. Basuki


Dari kiri, belakang: Surjanto S., Sudja'i, Kasminto, Sumardi S., Mustachim Ch.
depan: Kadeni, I. Mulkani, M. Nasir, Hary Sukrisno, Kusni S.W.

Dari kiri, belakang: K. Susanto, Djakfar, Suleman, M. Danun, Sudirman
depan: Sudjarno, Sujono D., Ba'i, Wakidjan, Anuri

Dari kiri, belakang: S. Sunarto, Suprijanto, Hery Handoko, Soeleman, Ngatiran
depan: Suhandono, Murali, Sutadjab, M. Prihatin, Soekadiroen.


Dari kiri, belakang: Ngatiran, S. Sunarto, M. Prihatin, Suprijanto, Hery Handoko
depan: Sumardi, Suratman, D. Santoso, Suparjo, Sudarsono.